-
Saya Sadar Tidak Punya Role Model yang Dimulai Dari Rumah
Mengingat saya tinggal di lingkungan yang abusive – ayah saya, dan ibu saya yang suka membentak saat kecil, yang suka memfokuskan saya untuk belajar tanpa komunikasi di rumah, saya sadar saya tumbuh jadi orang dewasa yang clueless. Hari-hari yang saya jalani hanya ketakutan masa dewasa saya kalau nasib saya sama seperti ibu saya. Mungkin orang lihat saya punya banyak uang karena saya hidup dari kalangan pengusaha, semua urusan terlihat mudah: bisa bayar uang untuk jalan-jalan, termasuk akses ke psikiater atau psikolog. Tapi bagi orang-orang yang tidak pernah merasa sekaya (secara material) saya, mudah saja berkata seperti itu karena belum pernah ada di sepatu saya. Saya jamin, pasti tidak akan merasa…
-
“Tapi saya mau disclaimer dulu, ya…”
Yang sulit dari diri saya adalah saya memang susah sekali curhat, apalagi dalam bahasa Indonesia. Saking susahnya, saya terpaksa curhat pakai Bahasa Indonesia dengan campuran Bahasa Inggris di beberapa kesempatan. Seperti yang kalian tahu, logat Jaksel kalau kita bilang.





