rafting di cisadane
Adventure travelling,  Travelling

Serunya Rafting di Sungai Cisadane

Aku sama teman-teman berencana buat rafting (arung jeram) di Sungai Cisadane. Aku pribadi pun belum pernah rafting. Dulu, aku pernah liat foto temen yang udah pernah rafting, dan aku ngerasa kalo rafting itu nakutin: berdayung pake perahu karet di tengah derasnya arus sungai. Kesannya kayak, apa nggak takut hanyut ya mereka? Udah gitu pake perahu karet, apa nggak takut kempes perahunya? Begitulah pikirku.

Apakah prasangkaku benar? Buat menjawab itu semua, aku coba beraniin diri buat rafting. Akhirnya, ketemu momen yang pas buat rafting bareng teman-teman di tanggal 10 November.

Perjalanan Menuju Spot Rafting

Aku mulai perjalanan dari Stasiun Juanda. Seperti biasa: titik kumpul di Stasiun Bogor. Keliatannya aku salah satu orang yang lokasinya paling jauh: yaitu dari Kemayoran, Jakarta Pusat. Sedangkan yang lain ada yang dari Tangerang, Pasar Minggu, Depok, dan lain-lain yang areanya masih dekat Bogor. Yang orang asli Bogor mah enak, gak perlu jalan dari pagi buta, paling jalan tinggal naik angkot.

Sesampainya di Stasiun Bogor, kita ngumpul di depan Lawson, sambil nunggu temen yang lain datang dan mobil buat nganterin kita ke lokasi. Pas kita ngumpul, aku kaget sama mobil yang datang. Ternyata kita bakal naik truk TNI! Aku jadi inget momen waktu aku ke Rindam Jaya pas jadi maba, naik truk TNI kayak gini juga.

Kita otw rafting kok, bukan otw ditatar tentara 😀

Mulai Petualangan Rafting di Sungai Cisadane

Sesampainya di lokasi, kami langsung masuk dan duduk di bungalow yang udah disediain. Sebelum mulai rafting, kami sarapan bekal yang kita bawa masing-masing. Kebetulan di sana kami dapat tahu isi dan pisang goreng gratis. Lumayan buat isi perut sedikit. Aku cuma makan satu tahu isi, lalu aku makan bekalku.

Bekal diet aku

Habis sarapan, kami ambil perlengkapan rafting masing-masing. Lalu kita berbaris di lapangan sesuai kelompok. Instruktur rafting ngasih instruksi cara rafting yang benar, lalu dia ngasih nama guide rafting tiap kelompok. Tiap kelompok ada enam orang: tiga cowok dan tiga cewek. Minimal harus ada tiga cowok biar kuat dayung dan harus duduk di depan.

foto sebelum rafting di cisadane
Foto bersama sebelum rafting

Habis itu, kita diarahin ke sungai dan naik ke perahu karet sesuai kelompok. Nggak cuma itu, guide juga ngatur letak tempat duduk masing-masing orang sesuai berat badan, jadi nggak bisa terserah kita buat duduk.

Lalu kita mulai petualangan rafting.

Jalur rafting yang kami pilih sepanjang tujuh kilometer. Jadi, durasi raftingnya sekitar satu jam. Selama rafting, kami menghadapi berbagai macam jeram dengan tingkat adrenalin yang berbeda. Ada yang bikin adrenalin terpacu, ada juga yang bikin kita semua ketawa karena perahu nyangkut di jeram dan nabrak tebing. Kelompok kami sering nabrak pinggiran sungai. Tapi kita enjoy aja sama tantangannya.

kelompok 3 rafting di cisadane yang sering nabrak tebing
Kelompok yang sering nabrak pinggiran sungai

Selain seru, rafting juga ngajarin kerjasama tim. Kita harus kompak dayung perahu dan dengerin perintah guide. Untungnya kelompok kita kompak dan tanggap dengerin instruksi guide, meskipun heboh mulu. Kalo kita ketemu kelompok lain, kita bakal iseng siram air satu sama lain pake dayung. Untungnya ga dimarahin guide, maaf yaaa bang Arip hihihi 😀

Diangkut ke Lokasi Awal Rafting

Setelah rafting, kita diangkut dengan mobil bak ke lokasi awal rafting. Yap, dengan mobil bak. Kita yang masih pake pelampung dan helm diangkut sejauh dua kilometer dan duduk di bak mobil terbuka. Bayangin betapa awkward-nya kita di mobil bak terbuka, lengkap dengan perlengkapan rafting, diliatin orang di jalan raya. Apalagi pas lewat pasar, banyak banget yang ngeliatin kita.

Tapi, kita enjoy banget kok, habis rafting lalu jalan-jalan menikmati alam di atas bak terbuka sambil ketawa-ketawa. Ini pengalaman yang unik banget buat aku.

Istirahat dan Makan di Restoran

Sesampainya di lokasi awal, kita istirahat di bungalow. Aku langsung mandi, lalu makan bekal. Kita juga dikasih kelapa gratis buat minum. Nggak lama selesai rafting, hujan deras turun. Kita nunggu hujan reda selama dua jam sambil nunggu truk datang. Ada yang nunggu sambil ngobrol, main kartu Uno, foto-foto, bahkan tidur.

Lama-lama kita lapar juga. Banyak yang ngeluh lapar. Setelah hujan sedikit reda dan truk sampai, kita mampir ke restoran Gumati buat makan, kayak pas habis dari Aquagame. Kami ke restoran Gumati lagi karena nggak ada referensi tempat makan lagi sebenernya. Jadi yaa ingetnya resto itu aja. Karena menu makanannya banyak, murah, dan enak. Kita makan di sana menjelang malam, sekitar jam 5 sore menuju jam 6.

Suhu makin dingin, sementara di tengah enaknya makan, siluet gunung Salak muncul di horizon langit Bogor. Karena pemandangan lagi bagus, akhirnya kita foto-foto membelakangi pemandangan Gunung Salak.

makan-makan habis rafting
Foto bareng di Restoran Gumati
Foto oleh @andrsroy.htg di Instagram

Ketemu Teman Lama di Masjid

Setelah puas makan, kami lanjut ke Stasiun Bogor dengan carteran angkot. Di perjalanan, adzan Maghrib berkumandang. Kami langsung sholat Maghrib di Masjid Agung Bogor dekat stasiun.

Kami ke tempat wudhu di lantai dua. Lalu aku ngelewatin cewek berhijab krem yang lagi duduk sendiri dekat tempat wudhu. Sebenarnya aku ngeh sekilas sama cewek itu. Aku ngerasa kayak mukanya nggak asing, tapi nggak inget juga namanya. Karena takut salah orang, akhirnya aku cuek dan lanjut wudhu.

Setelah wudhu, kebetulan aku berpapasan sama cewek itu. Dia kaget dan berhenti sambil nunjuk aku, “Lho? Veni, kan?”, katanya sambil senyum.

“Eh, iya. Siapa ya? Bentar..”, aku jeda sebentar sambil coba ingat-ingat nama dia, “Rifda, bukan?”

“Iyee!”, kata dia. Lalu kita heboh sendiri sambil pelukan.

Dia teman madrasahku dulu waktu ngaji di Manbaun. Ada kali sepuluh tahun kita nggak ketemu. Terakhir kita ketemu pas lulusan Madrasah. Dulu, kita sering main bareng sambil naik sepeda sama Indri, lalu nongkrong di Komplek Listrik. Setelah Indri keluar madrasah, akhirnya kita berdua yang sering main satu sama lain sampai lulus Madrasah.

Rifda dan aku yang habis wudhu 😀

Sekarang mukanya Rifda pangling, lebih ceria dan cantik sekarang. Ternyata dia lagi sama teman-temannya. Aku juga nanya kabar ibunya yang kebetulan guru SD-ku dulu. Kita cerita-cerita sedikit, sampe aku gak sadar kalo temen-temenku udah sholat duluan di dalam. Aku nggak nyangka bakal ketemu temen madrasahku di masjid Bogor ini.

Setelah itu, aku pulang naik kereta lagi menuju Jakarta dan turun di Stasiun Juanda.

Kesan Setelah Keseruan Rafting di Cisadane

Rafting di Sungai Cisadane adalah pengalaman yang nggak bakal aku lupain. Selain seru, rafting juga ngelatih kerjasama tim, ningkatin adrenalin, dan tentunya bikin liburan jadi lebih berkesan.

Kalau kalian lagi cari kegiatan seru buat akhir pekan, aku rekomendasiin buat coba rafting. Dijamin nggak bakal nyesel!

rafting di cisadane, jeram terakhir
Jeram terakhir setinggi 3 meter

Harga Rafting di Cisadane

Aku ikut rafting dari CR One Group di Sungai Cisadane buat jarak sejauh tujuh kilometer. Kebetulan lagi ada promo untuk periode Oktober sampai November. Kita pilih fasilitas Gold dari harga Rp 270.000 jadi Rp 170.000/pax. Rafting ini udah dapat bungalow, guide rafting, perlengkapan rafting, snack, air minum, dokumentasi foto, bahkan asuransi. Murah banget kan?!

Untuk website-nya kamu bisa cek di bawah ini ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *