Beli Kamera Analog di Offline Store-nya Analooks.stuff
Beli kamera analog jadi salah satu pengalaman yang mengesankan buat aku. Akhir-akhir ini, aku lagi kepincut banget sama barang-barang vintage. Kali ini, aku lagi pengen kamera analog untuk keperluan konten aku. Penasaran banget gimana rasanya memakai kamera jadul dan melihat hasil fotonya yang punya karakter khas—berasa kayak nostalgia ke masa lalu.
Setelah menimbang-nimbang, akhirnya aku mutusin buat beli kamera analog, tapi kali ini, aku enggak mau beli online.
Momen Datang ke Toko Offline, Takut Ditipu Lagi
Jujur, aku sempat trauma belanja online, apalagi kalau barangnya mahal. Tiga bulan yang lalu, aku hampir kena tipu pas mau beli kamera di Instagram yang fungsi kameranya yang udah canggih banget dengan harga Rp 500.000 aja. Bayangin, kamera mirrorless yang udah ada fitur WiFi buat transfer file dengan cepat seharga itu, siapa yang nggak kepincut? Setelah aku cek di internet harga pasaran kamera tersebut, ternyata harga second-nya pun rata-rata masih empat juta, tetapi akun itu berani banting harga serendah itu. Aku curiga. Lalu, aku cek juga keaslian akun Instagram tersebut dengan mengupload postingannya di Google Search Image, ternyata aku tersebut adalah akun penipuan dan dia memakai gambar dari akun orang lain.
Selain itu, aku juga banyak follow akun Instagram yang jual kamera analog. Ternyata dalam waktu singkat, kamera selalu sold out sebelum aku membelinya. Ternyata mayoritas penjual kamera juga mengirim barangnya secara wordwide. Jadi, sainganku bukan cuma orang Indonesia aja yang pengen kamera, tapi orang luar negeri juga.
Maka dari itu, demi keamanan, ketersediaan barang, dan kepastian kualitas, aku mutusin buat datang langsung ke toko offline. Aku cari toko yang memang khusus jual kamera analog dan barang-barang vintage lainnya dan juga punya store offlinenya. Rasanya lebih tenang, bisa lihat barangnya langsung, coba semua fitur kamera, dan pastinya ngobrol langsung sama yang punya.
Ketemu Pemilik Store yang Paham Banget Soal Kamera Analog
Setelah mencari-cari akun online di Instagram yang menjual kamera analog, aku men-DM banyak akun apakah ada store offline-nya atau tidak. Hingga akhirnya, aku mendatangi offline store-nya dari akun @analooks.stuff di Pasar Gembrong Cipinang, lokasinya lumayan dekat dengan tokoku di Matraman, yang notabene sama-sama berlokasi di Jakarta Timur.
Sesampainya di store-nya, banyak kamera analog yang berjejer rapih di atas ambalan kayu. Waktu itu, pemiliknya belum datang karena sedang di perjalanan dari kampus. Temannya yang dari store lain menyuguhkan minuman ke aku dan mempersilahkan aku buat memegang kameranya untuk dilihat-lihat dulu. Meskipun aku tertarik banget sama kamera-kamera jadul itu, tetapi aku tidak berani memegang kameranya, karena aku teledor orangnya.
Setalah pemiliknya – Juan – datang, Aku banyak tanya-tanya tentang kamera analog yang sesuai buat aku. Dia paham banget soal kamera analog, mulai dari tipe-tipe kameranya, cara pakainya, sampai alat-alat yang dibutuhin untuk kameranya. Aku ngerasa terbantu banget, karena jujur, kamera analog enggak semudah kamera digital dalam segi pengoperasiannya.
Pengalaman Beli Kamera Analog Pertama Kali
Begitu aku pegang kameranya, aku senang banget. Suara shutternya jadi ingat saat aku kecil yang sering difoto orang tuaku dengan kamera analog. Tapi dengan kamera modelan ini, aku harus benar-benar berpikir dulu sebelum memotret, karena filmnya terbatas yang hanya bisa memotret 36 frame per roll filmnya.
Ternyata, banyak banget jenis kamera analog sampai cara mengoperasikannya pun banyak yang berbeda. Mulai dari memasukkan roll film, mengkokang roll film, dan menyesuaikan posisi film sebelum mengambil gambar, tergantung kamera jenis apa yang ingin dibeli. Meskipun begitu, aku sangat antusias untuk menggunakan kamera analog.
Ketika ada kamera yang ada kokangnya, aku tanya ke Juan, “Ini buat apa ya?”
“Oh, itu buat kokang rollnya kak. Jadi itu buat kokang manual ke kaleng filmnya sebelum dikeluarin dari kamera” Lalu dia mendemonstrasikannya dengan mengkokang roll filmnya.
Aku ketawa, karena menurutku lucu dan unik dengan mengkokangnya secara manual, “Oh, gitu ya caranya.”
“Yah, gini deh kak enaknya main kamera analog. Ada momen uniknya tersendiri”, kata Juan sambil mengkokang roll filmnya. Iya, betul, ada pengalaman tersendiri saat beli kamera analog, apalagi memakainya.
Tips Buat Kamu yang Mau Beli Kamera Analog
Buat kalian yang mau coba beli kamera analog, berikut tips dari aku:
- Datang Langsung ke Toko: Kalau ada sempat, datangi toko offline. Selain bisa lihat barangnya langsung, kamu juga bisa dapat insight dari pemilik toko.
- Pelajari Dasar Fotografi Manual: Kamera analog itu manual banget, jadi belajar dasar-dasar exposure, shutter speed, dan aperture akan bikin hasil fotomu lebih oke.
- Tanya Detail Tentang Film: Tiap film punya karakteristik berbeda. Tanya aja sama pemilik toko atau cari tahu sendiri jenis film apa yang sesuai dengan mood foto yang kamu ingin.
- Rawat dengan Baik: Kamera analog enggak seperti kamera digital yang tinggal pakai. Pastikan kamu tahu cara merawatnya, terutama dari debu dan kelembapan.
Kesimpulan: Worth It Banget!
Buat aku, pengalaman beli kamera analog di store offline-nya langsung itu seru banget! Selain bisa langsung nyobain dan tahu kondisi kameranya, aku juga jadi punya pengalaman ngobrol sama pemilik toko yang knowledgeable soal kamera analog. Dan bonusnya, bisa sambil lihat-lihat toko koleksi barang vintage lain. Punya kamera analog rasanya kayak punya benda yang punya cerita dan karakter sendiri, beda banget dari kamera digital yang serba instan.
Kalau kamu pecinta vintage atau lagi cari sensasi beda dalam fotografi, aku rekomen banget buat coba kamera analog. Setiap momen yang kita tangkap jadi terasa lebih berharga.
Buat yang pengen tau akun Instagramnya, kamu bisa kunjungi Instagramnya, ya di @analooks.stuff. Kamu bisa klik link dibawah untuk lihat langsung ke akun Instagramnya!
https://www.instagram.com/analooks.stuff?igsh=MWN0cTY0emFhanpxdA==