volunteer anak-anak down syndrome
Blog,  Diary

Jadi Volunteer untuk Anak Down Syndrome

Bulan Oktober lalu, aku jadi volunteer di acara Bulan Peduli Down Syndrome yang diadakan oleh POTADS (Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome) di Jl. Sudirman, Jakarta, pada hari Minggu, tanggal 27 Oktober 2024.

Aku belum pernah jadi volunteer sebelumnya. Maka dari itu, kebetulan komunitas Teman Baru ngadain volunteer yang kerjasama dengan POTADS. Jadi, aku ada kesempatan buat ikut jadi volunteer.

Dari hari sebelumnya, aku excited banget buat ikut acara ini. Apalagi aku suka anak kecil. Tapi, acara ini punya tantangannya tersendiri: berbaur dengan anak-anak down syndrome. Maka dari itu, aku harus siap mental dengan segala tantangan yang ada.

Persiapan Sebelum Mulai Volunteering

Sebelum mulai, kami ngumpul di Tugu Sepeda buat briefing jam 6.00 pagi. Panitia POTADS ngasih rundown acara dan briefing buat semua panitia POTADS dan volunteer Teman Baru. Kami diberi tugas buat ngawasin anak-anak yang bakal pentas atau yang sekedar nonton acara, biar mereka nggak kabur dari acara atau lepas dari pengawasan orang tua. Kami dikasih insight tentang anak-anak down syndrome dan dihimbau untuk sabar.

Habis briefing, aku jadi gugup karena belum pernah jadi volunteer. Ternyata, jadi volunteer itu nggak gampang: di briefing dalam waktu singkat, lalu harus siap mental dan tenaga buat ngikutin acara keseluruhan di hari itu juga. Terlepas tantangan itu, aku penasaran gimana rasanya jadi volunteer dan nggak sabar buat ketemu anak-anak.

Pembukaan Acara

Acara dibuka dengan penampilan marching band yang dibawakan anak-anak down syndrome. Ternyata, mereka pede banget tampil di depan umum. Salutnya lagi, nggak ada yang bikin salah saat penampilan. Semuanya kompak dan teratur. Wajah-wajahnya yang ceria dan penuh semangat bikin rasa gugup aku hilang. Akhirnya, kita ikut nyemangatin mereka, saking cerianya mereka.

Penampilan marching band oleh anak down syndrome

Senam Bersama dan Doorprize

Habis penampilan marching band, POTADS juga ngadain senam bersama. Semua yang hadir di acara tersebut ikut senam, termasuk orang tua anak-anak. Bahkan, panitia juga curi-curi waktu buat ikutan senam saking serunya, tapi kita tetap mengawasi acara.

Setelah itu, kita ngadain bagi-bagi doorprize. Acara ini dibawakan tiga host, termasuk dua host yang down syndrome. Aku salut sama host-nya yang pede bicara di depan umum dan bisa bikin suasana acara jadi asyik.

host down syndrome
Host acara sedang membacakan nomor doorprize

Street Fashion Show Anak Down Syndrome

Setelah doorprize, ada fashion show anak-anak down syndrome dengan model yang ngedampingin mereka. Mereka dandan dengan make up dan outfit kerennya masing-masing. Anak-anak down syndrome yang akan tampil seneng banget buat naik ke panggung. Bahkan, ada beberapa anak yang minta buat tampil duluan, padahal harus ikut nomor antrian.

Para volunteer harus ngatur barisan yang bakal tampil fashion show dan membuat suasana kondusif. Selama mengawasi barisan, aku ditendang sama salah satu anak down syndrome. Tapi aku maklumin, cukup senyumi aja anaknya, meskipun akhirnya kakiku memar.

Berfoto dengan anak-anak down syndrome dan orang tuanya

Belajar Banyak dari Anak-anak Down Syndrome Sebagai Volunteer

Selama jadi volunteer di acara ini, aku belajar banyak hal. Anak-anak ini ngajarin aku tentang sabar dan bahagia. Dengan keadaan mereka yang spesial, mereka tetap beraktivitas, berinteraksi, dan berbahagia layaknya kita yang nggak berkebutuhan khusus. Hanya saja, kita harus memperlakukan mereka dengan ekstra sabar dan pengertian.

Dengan berkomunikasi pun kita harus menyederhanakan kalimat secara persuasif biar mereka paham dan mau ngikutin perintah kita. Walaupun menghadapi tantangan komunikasi yang besar, mereka begitu ceria dan penuh semangat.

Momen yang Paling Berkesan Saat Jadi Volunteer Anak Down Syndrome

Salah satu momen paling berkesan adalah ketika ada orang tua anak down syndrome yang komentar di postingan Komunitas Teman Baru. Anaknya hampir lepas dari pengawasan dia sebagai orang tua. Dia berterima kasih sama para volunteer Teman Baru yang mencegah anak itu kabur dari acara.

Melihat komentar tersebut, kami jadi terenyuh. Mungkin tugas volunteer kami nggak seberapa, tapi bagi beberapa orang, keberadaan kami sebagai panitia volunteer sungguh berarti. Kalau nggak ada kami, bisa aja panitia yang lain kewalahan karena kekurangan panitia pengawas, sehingga anak-anak rentan kabur dari acara.

Screenshoot komentar orang tua anak down syndrome tentang volunteer

Hikmah dari Kegiatan Volunteering Ini

Setelah volunteering itu, aku bahagia banget. Pengalaman ini benar-benar seru sekaligus memberikan makna dalam hidupku. Saat jadi volunteer, kita nggak sendirian buat menjalani tugas. Kita bawa happy aja, apalagi acara itu melibatkan anak-anak dimana aku suka anak-anak. Tetapi kita juga harus mengakali gimana caranya komunikasi yang baik dengan mereka agar mereka paham dan mau mengikuti perintah kita.

Selain itu, volunteering ini jadi pengingat buat aku biar terus bersyukur dalam keadaan apapun. Mereka yang down syndrome aja bisa bahagia, kenapa aku enggak? Dengan pengalaman volunteer ini, aku ngerasa lebih bersyukur dan termotivasi untuk terus memberikan yang terbaik bagi sekitarku.

volunteer teman baru
Para volunteer dari komunitas Teman Baru

Referensi:

https://foto.espos.id/aksi-anak-down-syndrome-tampil-dalam-street-fashion-show-di-jakarta-2018161

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *